Indeks bias prisma
Tujuan :
Menentukan indeks bias kaca prisma
Alat dan Bahan:
Spektrometer prisma
Transformator
Lampu natrium
Penjepit prisma
Loupe
Statif dan klem
Dasar Teori
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua
medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju
cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695) :
“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat
dinamakan indeks bias.”
Secara matematis dapat dirumuskan :
n=c/v
dimana :
- n = indeks bias
- c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 108 m/s)
- v = laju cahaya dalam zat
Pembiasan Cahaya pada Prisma
Bahan bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut disebut prisma. Besarnya sudut antara kedua permukaan itu disebut sudut pembias (b). Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma, cahaya akan dibiaskan dari permukaan prisma lainnya. Karena adanya dua kali pembiasan, maka pada prisma terbentuklah sudut penyimpangan yang disebut sudut deviasi. Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dari perpanjangan cahaya datang dengan perpanjangan cahaya bias yang meninggalkan prisma. P, Q, R, dan S menyatakan jalannya cahaya dari udara masuk ke dalam prisma kemudian meninggalkan prisma lagi.
RIDWAN GROUP
Blog tentang ilmu pengetahuan,sosial, dan teknologi
WELCOME TO MY BLOG
Kamis, 03 Mei 2012
Kamis, 26 April 2012
birokrasi dan organisasi
Birokrasi dan Organisasi
A.Birokrasi
Kata “birokrasi” dapat diartikan mengandung pengertian: (a) Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan; (b) Cara bekerja atau pekerjaan yang lamban, serta menurut tata aturan (adat, dsb) yang banyak liku-likunya, dan sebagainya.
Menurut Blau dan Meyer, birokrasi adalah jenis organisasi yang dirancang untuk menangani tugas-tugas administrasi dalam skala besar serta mengkoordinasikan pekerjaan orang banyak secara sistematis. Sementara itu, Bintoro Tjokroamidjojo mengatakan bahwa birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisir secara rasional dan formal. Jabatan-jabatan dalam organisasi diitegrasikan ke dalam keseluruhan struktur birokrasi. Dengan demikian, birokrasi disusun sebagai hirarki otoritas yang terelaborasi yang mengutamakan pembagian kerja secara terperinci yang dilakukan sistem administrasi, khususnya oleh aparatur pemerintah.
Sehubungan dengan hal ini, Miftah Thoha mengatakan bahwa birokrasi merupakan kepemimpinan yang diangkat oleh suatu jabatan yang berwenang, dia menjadi pemimpin karena mengepalai suatu unit organisasi tertentu. Kepemimpinan birokrasi selalu dimulai dari peran yang formal, yang diwujudkan dalam hirarki kewenangan. Dalam hal ini, kewenangan birokrasi merupakan kekuasaan legitimasi jika pimpinan mempunyai otoritas berarti efektif kepemimpinannya.
Eddhi Sudarto, yang mengutip Weber,memberikan ciri-ciri birokrasi sebagai berikut:
1. Kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi di distribusikan melalui cara yang telah ditentukan, dan dianggap sebagai tugas resmi;
2. Pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hirarkis yaitu bahwa unit yang lebih rendah dalam sebuah kantor berada di bawah administratoran dan pembinaan yang lebih tinggi;
3. Pelaksanaan tugas diatur oleh suatu sistem peraturan abstrak yang konsisten dan mencakup penerapan aturan tersebut dalam kasus-kasus tertentu;
4. Seorang pejabat yang ideal melaksanakan tugas-tugasnya tanpa perasaan-perasaan dendam atau nafsu dan oleh karena itu, tanpa persaan-perasaan kasih sayang atau auntianisme;
5. Pekerjaan dalam suatu organisasi birokratis didasarkan kepada kualifikasi teknis dan dilindungi dari kemungkinan pemecatan secara sepihak; dan
6. Pengalaman secara universal cenderung mengungkapkan bahwa tipe organisasi
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama (stoner).
Ciri-ciri dari organisasi :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Secara umum ada dua jenis organisasi, yaitu;
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa organisasi kemahasiswaan Intra Kampus:
1. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa
2. Senat Mahasiswa
3. Unit Kegiatan Mahasiswa
4. Badan Perwakilan Mahasiswa
5. Badan Eksekutif Mahasiswa
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan
Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus seperti Universitas Airlangga. Di Universitas Indonesia, masih digunakan nama Senat Mahasiswa (SM).
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.
Nama lain Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Korps Mahasiswa Jurusan. Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Budi Daya Pertanian (Fakultas Pertanian), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (Fakultas Teknik), Himpunan Mahasiswa Sejarah (Fakultas Ilmu Budaya), Korps Mahasiswa Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik),Himpunan Mahasiswa Kimia (Fakultas Sains dan Teknologi).
Himpunan Mahasiswa Jurusan kelompok sejenis banyak yang membentuk jaringan dengan HMJ sejenis di Perguruan Tinggi lainnnya, sehingga, seperti juga Senat Mahasiswa, maka ada Ikatan Himpunan Mahasiswa Jurusan sejenis skala nasional. Sebut saja nama Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia yang menghimpun HMJ Komunikasi Fisip, beberapa diantaranya berstatus Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Atau Ikatan Mahasiswa Administrasi Indonesia. Juga ada Ikatan Keluarga Himpunan Mahasiswa Kimia yang disebut juga IKAHIMKI. Ada juga F-KMDGI yang menghimpun HIMA Desain Grafis se Indonesia.
A.Birokrasi
Kata “birokrasi” dapat diartikan mengandung pengertian: (a) Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan; (b) Cara bekerja atau pekerjaan yang lamban, serta menurut tata aturan (adat, dsb) yang banyak liku-likunya, dan sebagainya.
Menurut Blau dan Meyer, birokrasi adalah jenis organisasi yang dirancang untuk menangani tugas-tugas administrasi dalam skala besar serta mengkoordinasikan pekerjaan orang banyak secara sistematis. Sementara itu, Bintoro Tjokroamidjojo mengatakan bahwa birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisir secara rasional dan formal. Jabatan-jabatan dalam organisasi diitegrasikan ke dalam keseluruhan struktur birokrasi. Dengan demikian, birokrasi disusun sebagai hirarki otoritas yang terelaborasi yang mengutamakan pembagian kerja secara terperinci yang dilakukan sistem administrasi, khususnya oleh aparatur pemerintah.
Sehubungan dengan hal ini, Miftah Thoha mengatakan bahwa birokrasi merupakan kepemimpinan yang diangkat oleh suatu jabatan yang berwenang, dia menjadi pemimpin karena mengepalai suatu unit organisasi tertentu. Kepemimpinan birokrasi selalu dimulai dari peran yang formal, yang diwujudkan dalam hirarki kewenangan. Dalam hal ini, kewenangan birokrasi merupakan kekuasaan legitimasi jika pimpinan mempunyai otoritas berarti efektif kepemimpinannya.
Eddhi Sudarto, yang mengutip Weber,memberikan ciri-ciri birokrasi sebagai berikut:
1. Kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi di distribusikan melalui cara yang telah ditentukan, dan dianggap sebagai tugas resmi;
2. Pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hirarkis yaitu bahwa unit yang lebih rendah dalam sebuah kantor berada di bawah administratoran dan pembinaan yang lebih tinggi;
3. Pelaksanaan tugas diatur oleh suatu sistem peraturan abstrak yang konsisten dan mencakup penerapan aturan tersebut dalam kasus-kasus tertentu;
4. Seorang pejabat yang ideal melaksanakan tugas-tugasnya tanpa perasaan-perasaan dendam atau nafsu dan oleh karena itu, tanpa persaan-perasaan kasih sayang atau auntianisme;
5. Pekerjaan dalam suatu organisasi birokratis didasarkan kepada kualifikasi teknis dan dilindungi dari kemungkinan pemecatan secara sepihak; dan
6. Pengalaman secara universal cenderung mengungkapkan bahwa tipe organisasi
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama (stoner).
Ciri-ciri dari organisasi :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Secara umum ada dua jenis organisasi, yaitu;
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa organisasi kemahasiswaan Intra Kampus:
1. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa
2. Senat Mahasiswa
3. Unit Kegiatan Mahasiswa
4. Badan Perwakilan Mahasiswa
5. Badan Eksekutif Mahasiswa
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan
Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus seperti Universitas Airlangga. Di Universitas Indonesia, masih digunakan nama Senat Mahasiswa (SM).
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.
Nama lain Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Korps Mahasiswa Jurusan. Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Budi Daya Pertanian (Fakultas Pertanian), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (Fakultas Teknik), Himpunan Mahasiswa Sejarah (Fakultas Ilmu Budaya), Korps Mahasiswa Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik),Himpunan Mahasiswa Kimia (Fakultas Sains dan Teknologi).
Himpunan Mahasiswa Jurusan kelompok sejenis banyak yang membentuk jaringan dengan HMJ sejenis di Perguruan Tinggi lainnnya, sehingga, seperti juga Senat Mahasiswa, maka ada Ikatan Himpunan Mahasiswa Jurusan sejenis skala nasional. Sebut saja nama Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia yang menghimpun HMJ Komunikasi Fisip, beberapa diantaranya berstatus Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Atau Ikatan Mahasiswa Administrasi Indonesia. Juga ada Ikatan Keluarga Himpunan Mahasiswa Kimia yang disebut juga IKAHIMKI. Ada juga F-KMDGI yang menghimpun HIMA Desain Grafis se Indonesia.
Minggu, 08 April 2012
LENSA POSITIF DAN NEGATIFLENSA POSITIF DAN NEGATIF
LENSA POSITIF DAN NEGATIF (O1)
TUJUAN :
Menentukan panjang fokus lensa positif dan lensa negatif dengan metode pembentukan bayangan obyek oleh lensa dan pengukuran menggunakan Spherometer.
ALAT dan BAHAN:
Landasan lensa
Statif dan klem
Lampu obyek
Layar
Mistar
Lensa positif
Lensa negatif
Spherometer dan kaca datar.
DASAR TEORI :
Lensa atau Kanta adalah medium pembias tembus pandang yang dibatasi oleh permukaan lengkung (spheris) yang biasanya dibentuk dari sepotong gelas (cembung atau cekung). Lensa paling awal tercatat di yunani kuno dengan sandiwara aristophenis yaitu The Clouds (424 SM) yang menyebutkan sebuah gelas pembakar (sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya metahari untuk menciptakan api).
Ada beberapa macam lensa yaitu:
Lensa konveks/lensa cembung/lensa konvergen/lensa positif.
Lensa ini berfungsi untuk mengumpulkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa positif karena memiliki jarak fokus positif dan menghasilkan bayangan nyata. Lensa cembung terdiri dari:
Lensa bikonveks (cembung ganda)
Lensa plan-konveks (cembung datar)
Lensa konveks-konkaf (cembung cekung)
Pada lensa cembung dikenal tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Lensa konkaf/lensa cekung/lensa divergen/lensa negatif.
Lensa ini berfungsi untuk menyebarkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa negatif karena memiliki jarak fokus negatif yang menghasilkan bayangan maya. Lensa cekung terdiri dari;
Lensa bikonkaf (cekung ganda)
Lensa plan-konkaf (cekung datar)
Lensa konkaf-konveks (cekung cembung)
Pada lensa cekung dikenal pula tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskanseolah-olah berasal dari titik fokus
Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Ada beberapa istilah dari bagian lensa, antara lain;
Aperture : diameter lensa
Pusat optik : titik pada lensa dimana berkas sinar yang melalui titik ini akan diteruskan.
Sumbu lensa : sumbu yang melalui pusat optik dan membelah lensa menjadi dua bagian.
Sumbu utama : garis lurus yang melalui pusat optik dan tegak lurus dengan sumbu lensa.
Fokus utama : titik dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan atau titik dimana seolah-olah berkas sinar mulai disebarkan.
Jarak fokus : jarak antara pusat optik dan dengan fokus utama lensa.
Bidang fokus utama: bidang yang melewati fokus utama.
Hubungan antara jarak fokus, jarak benda, dan jarak bayangan diformulasikan sebagai berikut;
1/f= 1/s+ 1/s'
Keterangan;
f : jarak fokus (cm).
s : jarak benda (cm), untuk lensa cekung bernilai (-).
s’ : jarak bayangan.
TUJUAN :
Menentukan panjang fokus lensa positif dan lensa negatif dengan metode pembentukan bayangan obyek oleh lensa dan pengukuran menggunakan Spherometer.
ALAT dan BAHAN:
Landasan lensa
Statif dan klem
Lampu obyek
Layar
Mistar
Lensa positif
Lensa negatif
Spherometer dan kaca datar.
DASAR TEORI :
Lensa atau Kanta adalah medium pembias tembus pandang yang dibatasi oleh permukaan lengkung (spheris) yang biasanya dibentuk dari sepotong gelas (cembung atau cekung). Lensa paling awal tercatat di yunani kuno dengan sandiwara aristophenis yaitu The Clouds (424 SM) yang menyebutkan sebuah gelas pembakar (sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya metahari untuk menciptakan api).
Ada beberapa macam lensa yaitu:
Lensa konveks/lensa cembung/lensa konvergen/lensa positif.
Lensa ini berfungsi untuk mengumpulkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa positif karena memiliki jarak fokus positif dan menghasilkan bayangan nyata. Lensa cembung terdiri dari:
Lensa bikonveks (cembung ganda)
Lensa plan-konveks (cembung datar)
Lensa konveks-konkaf (cembung cekung)
Pada lensa cembung dikenal tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Lensa konkaf/lensa cekung/lensa divergen/lensa negatif.
Lensa ini berfungsi untuk menyebarkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa negatif karena memiliki jarak fokus negatif yang menghasilkan bayangan maya. Lensa cekung terdiri dari;
Lensa bikonkaf (cekung ganda)
Lensa plan-konkaf (cekung datar)
Lensa konkaf-konveks (cekung cembung)
Pada lensa cekung dikenal pula tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskanseolah-olah berasal dari titik fokus
Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Ada beberapa istilah dari bagian lensa, antara lain;
Aperture : diameter lensa
Pusat optik : titik pada lensa dimana berkas sinar yang melalui titik ini akan diteruskan.
Sumbu lensa : sumbu yang melalui pusat optik dan membelah lensa menjadi dua bagian.
Sumbu utama : garis lurus yang melalui pusat optik dan tegak lurus dengan sumbu lensa.
Fokus utama : titik dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan atau titik dimana seolah-olah berkas sinar mulai disebarkan.
Jarak fokus : jarak antara pusat optik dan dengan fokus utama lensa.
Bidang fokus utama: bidang yang melewati fokus utama.
Hubungan antara jarak fokus, jarak benda, dan jarak bayangan diformulasikan sebagai berikut;
1/f= 1/s+ 1/s'
Keterangan;
f : jarak fokus (cm).
s : jarak benda (cm), untuk lensa cekung bernilai (-).
s’ : jarak bayangan.
Selasa, 27 Maret 2012
osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur
elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat
dilihat dan dipelajari.Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti
pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan
elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop
menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan
ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
Beberapa
Kegunaan Osciloskop antara lain :
- Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
- Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Osiloskop biasanya digunakan untuk
mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain
amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua
peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif
dari dua sinyal terkait.
Semua alat ukur elektronika bekerja
berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat peralatan
elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang
sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang
mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo
sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan
sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang
dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah
gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik
skala XY.
Jumat, 23 Maret 2012
Model model Geostrategi Indonesia
Model
model Geostrategi Indonesia
1. Model
Astagatra
Model ini merupakan perangkal hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikcmbangkan olch Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
Model ini merupakan perangkal hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikcmbangkan olch Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
a. Aspek
Trigatra Kehidupan Alamiah:
(1) Gatra letak dan kedudukan geograH;
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; scrta
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
(1) Gatra letak dan kedudukan geograH;
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; scrta
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
b. Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
(1) Gatra Ideologi,
(2) Gatra Politik,
(3) Gatra Ekonomi,
(4) Gatra Sosial Budaya, dan
(5) Gatra Pertahanan Keamanan.
(1) Gatra Ideologi,
(2) Gatra Politik,
(3) Gatra Ekonomi,
(4) Gatra Sosial Budaya, dan
(5) Gatra Pertahanan Keamanan.
2. Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dari obst empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini ditun secara analitis.
Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentii kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-r lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan mendapatkan power position dalam satu kawasan. St konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memp power position sehingga muncul strategi ke arah balancedp
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dari obst empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini ditun secara analitis.
Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentii kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-r lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan mendapatkan power position dalam satu kawasan. St konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memp power position sehingga muncul strategi ke arah balancedp
3. Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on H mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on H mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan
4. Model Cline
Cline mclihat suatu ncgara dari luar sebagaimana dipersepsikan olch negara lain. Baginya hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
Cline mclihat suatu ncgara dari luar sebagaimana dipersepsikan olch negara lain. Baginya hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
Sumber;
Langganan:
Postingan (Atom)