WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 03 Mei 2012

Indeks bias prisma

Indeks bias prisma
Tujuan :
    Menentukan indeks bias kaca prisma

Alat dan Bahan:
    Spektrometer prisma
    Transformator
    Lampu natrium
    Penjepit prisma
    Loupe
    Statif dan klem

 Dasar Teori
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua
medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju
cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695) :
“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat
dinamakan indeks bias.”
Secara matematis dapat dirumuskan :
n=c/v
 dimana :
- n = indeks bias
- c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 108 m/s)
- v = laju cahaya dalam zat
Pembiasan Cahaya pada Prisma


Bahan bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut disebut prisma. Besarnya sudut antara kedua permukaan itu disebut sudut pembias (b). Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma, cahaya akan dibiaskan dari permukaan prisma lainnya. Karena adanya dua kali pembiasan, maka pada prisma terbentuklah sudut penyimpangan yang disebut sudut deviasi. Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dari perpanjangan cahaya datang dengan perpanjangan cahaya bias yang meninggalkan prisma. P, Q, R, dan S menyatakan jalannya cahaya dari udara masuk ke dalam prisma kemudian meninggalkan prisma lagi.

Kamis, 26 April 2012

birokrasi dan organisasi

Birokrasi dan Organisasi
A.Birokrasi
Kata “birokrasi” dapat diartikan mengandung pengertian: (a) Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan; (b) Cara bekerja atau pekerjaan yang lamban, serta menurut tata aturan (adat, dsb) yang banyak liku-likunya, dan sebagainya.
Menurut Blau dan Meyer, birokrasi adalah jenis organisasi yang dirancang untuk menangani tugas-tugas administrasi dalam skala besar serta mengkoordinasikan pekerjaan orang banyak secara sistematis. Sementara itu, Bintoro Tjokroamidjojo mengatakan bahwa birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisir secara rasional dan formal. Jabatan-jabatan dalam organisasi diitegrasikan ke dalam keseluruhan struktur birokrasi. Dengan demikian, birokrasi disusun sebagai hirarki otoritas yang terelaborasi yang mengutamakan pembagian kerja secara terperinci yang dilakukan sistem administrasi, khususnya oleh aparatur pemerintah.
Sehubungan dengan hal ini, Miftah Thoha mengatakan bahwa birokrasi merupakan kepemimpinan yang diangkat oleh suatu jabatan yang berwenang, dia menjadi pemimpin karena mengepalai suatu unit organisasi tertentu. Kepemimpinan birokrasi selalu dimulai dari peran yang formal, yang diwujudkan dalam hirarki kewenangan. Dalam hal ini, kewenangan birokrasi merupakan kekuasaan legitimasi jika pimpinan mempunyai otoritas berarti efektif kepemimpinannya.
Eddhi Sudarto, yang mengutip Weber,memberikan ciri-ciri birokrasi sebagai berikut:
1.    Kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi di distribusikan melalui cara yang telah ditentukan, dan dianggap sebagai tugas resmi;
2.    Pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hirarkis yaitu bahwa unit yang lebih rendah dalam sebuah kantor berada di bawah administratoran dan pembinaan yang lebih tinggi;
3.    Pelaksanaan tugas diatur oleh suatu sistem peraturan abstrak yang konsisten dan mencakup penerapan aturan tersebut dalam kasus-kasus tertentu;
4.    Seorang pejabat yang ideal melaksanakan tugas-tugasnya tanpa perasaan-perasaan dendam atau nafsu dan oleh karena itu, tanpa persaan-perasaan kasih sayang atau auntianisme;
5.    Pekerjaan dalam suatu organisasi birokratis didasarkan kepada kualifikasi teknis dan dilindungi dari kemungkinan pemecatan secara sepihak; dan
6.    Pengalaman secara universal cenderung mengungkapkan bahwa tipe organisasi
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama (stoner).
Ciri-ciri dari organisasi :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Secara umum ada dua jenis organisasi, yaitu;
1.    Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2.     Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa organisasi kemahasiswaan Intra Kampus:
1.    Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa
2.    Senat Mahasiswa
3.     Unit Kegiatan Mahasiswa
4.     Badan Perwakilan Mahasiswa
5.     Badan Eksekutif Mahasiswa
6.     Himpunan Mahasiswa Jurusan
Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus seperti Universitas Airlangga. Di Universitas Indonesia, masih digunakan nama Senat Mahasiswa (SM).
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.
Nama lain Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Korps Mahasiswa Jurusan. Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Budi Daya Pertanian (Fakultas Pertanian), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (Fakultas Teknik), Himpunan Mahasiswa Sejarah (Fakultas Ilmu Budaya), Korps Mahasiswa Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik),Himpunan Mahasiswa Kimia (Fakultas Sains dan Teknologi).
Himpunan Mahasiswa Jurusan kelompok sejenis banyak yang membentuk jaringan dengan HMJ sejenis di Perguruan Tinggi lainnnya, sehingga, seperti juga Senat Mahasiswa, maka ada Ikatan Himpunan Mahasiswa Jurusan sejenis skala nasional. Sebut saja nama Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia yang menghimpun HMJ Komunikasi Fisip, beberapa diantaranya berstatus Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Atau Ikatan Mahasiswa Administrasi Indonesia. Juga ada Ikatan Keluarga Himpunan Mahasiswa Kimia yang disebut juga IKAHIMKI. Ada juga F-KMDGI yang menghimpun HIMA Desain Grafis se Indonesia.

Minggu, 08 April 2012

LENSA POSITIF DAN NEGATIFLENSA POSITIF DAN NEGATIF

LENSA POSITIF DAN NEGATIF (O1)
TUJUAN    :
Menentukan panjang fokus lensa positif dan lensa negatif dengan metode pembentukan bayangan obyek oleh lensa dan pengukuran menggunakan Spherometer.
ALAT dan BAHAN:
    Landasan lensa
    Statif dan klem
    Lampu obyek
    Layar
    Mistar
    Lensa positif
    Lensa negatif
    Spherometer dan kaca datar.
DASAR TEORI :
    Lensa atau Kanta adalah medium pembias tembus pandang yang dibatasi oleh permukaan lengkung (spheris) yang biasanya dibentuk dari sepotong gelas (cembung atau cekung). Lensa paling awal tercatat di yunani kuno dengan sandiwara aristophenis yaitu The Clouds (424 SM) yang menyebutkan sebuah gelas pembakar (sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya metahari untuk menciptakan api).
Ada beberapa macam lensa yaitu:
    Lensa konveks/lensa cembung/lensa konvergen/lensa positif.
Lensa ini berfungsi untuk mengumpulkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa positif karena memiliki jarak fokus positif dan menghasilkan bayangan nyata. Lensa cembung terdiri dari:
    Lensa bikonveks (cembung ganda)
    Lensa plan-konveks (cembung datar)
    Lensa konveks-konkaf (cembung cekung)
Pada lensa cembung dikenal tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
    Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
    Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
    Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
    Lensa konkaf/lensa cekung/lensa divergen/lensa negatif.
Lensa ini berfungsi untuk menyebarkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa negatif karena memiliki jarak fokus negatif yang menghasilkan bayangan maya. Lensa cekung terdiri dari;
    Lensa bikonkaf (cekung ganda)
    Lensa plan-konkaf (cekung datar)
    Lensa konkaf-konveks (cekung cembung)
Pada lensa cekung dikenal pula tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah;
    Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskanseolah-olah berasal dari titik fokus
    Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
    Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Ada beberapa istilah dari bagian lensa, antara lain;
    Aperture : diameter lensa
    Pusat optik : titik pada lensa dimana berkas sinar yang melalui titik ini akan diteruskan.
    Sumbu lensa : sumbu yang melalui pusat optik dan membelah lensa menjadi dua bagian.
    Sumbu utama : garis lurus yang melalui pusat optik dan tegak lurus dengan sumbu lensa.
    Fokus utama : titik dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan atau titik dimana seolah-olah berkas sinar mulai disebarkan.
    Jarak fokus : jarak antara pusat optik dan dengan fokus utama lensa.
    Bidang fokus utama: bidang yang melewati fokus utama.
Hubungan antara jarak fokus, jarak benda, dan jarak bayangan diformulasikan sebagai berikut;
1/f= 1/s+ 1/s'
Keterangan;
f     : jarak fokus (cm).
s    : jarak benda (cm), untuk lensa cekung bernilai (-).
s’    : jarak bayangan.

Selasa, 27 Maret 2012

osiloskop


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b0/Lissajous_figures_on_oscilloscope_%2890_degrees_phase_shift%29.gif/220px-Lissajous_figures_on_oscilloscope_%2890_degrees_phase_shift%29.gifOsiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
Beberapa Kegunaan Osciloskop antara lain :
- Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang  yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.
Semua alat ukur elektronika bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik skala XY.

Jumat, 23 Maret 2012

Model model Geostrategi Indonesia


Model model Geostrategi Indonesia
1.      Model Astagatra
Model ini merupakan perangkal hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikcmbangkan olch Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
a.       Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
(1) Gatra letak dan kedudukan geograH;
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; scrta
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
b.       Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
(1) Gatra Ideologi,
(2) Gatra Politik,
(3) Gatra Ekonomi,
(4) Gatra Sosial Budaya, dan
(5) Gatra Pertahanan Keamanan.
2.       Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dari obst empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini ditun secara analitis.
Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentii kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-r lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan mendapatkan power position dalam satu kawasan. St konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memp power position sehingga muncul strategi ke arah balancedp
3.       Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on H mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan


4.       Model Cline
Cline mclihat suatu ncgara dari luar sebagaimana dipersepsikan olch negara lain. Baginya hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.

Sumber;

Konsep dasar geostrategi indonesia


Konsep dasar geostrategi indonesia
A.    Konsepsi Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pada hakekatnya bukan mengembangkan kekuatan untuk penguasaan terhadap wilayah di luar Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi konsep strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional yang ditujukan untuk pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategis Indonesia akhirnya dirumuskan Bangsa Indonesia dengan Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
B.     Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa.
Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang :
Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada saat itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indonesia.
a.       Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi Indonesia awal dalam membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan pengangguh bahaya.
b.      Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dalam menciptakan kesejahteraan menjaga indentitas kelangsungan serta integritas nasional.
c.       Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.

Sumber:
http://geostrategi-indonesia.blogspot.com/
http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geostrategi-indonesia.html

Jumat, 16 Maret 2012

LAPORAN FISIKA: TARA KALOR MEKANIK

PERCOBAAN LM1
TARA KALOR MEKANIK
Tujuan :
    Menentukan tara kalor mekanik
Alat dan Bahan :
1.    Kalori meter listrik
2.    Termometer
3.    Stopwatch
4.    Neraca torsi
5.    Ampere meter DC
6.    Voltmeter DC
7.    Hambatan geser
8.    Adaptor
9.    Sambungan tegangan AC
10.    Air

DASAR TEORI
Tara kalor mekanik adalah kesetaraan energi mekanik dengan energi panas, untuk menentukan panas jenis suatu zat ialah dengan cara persentuhan/ pencampuran. Bila beberapa zat yang berbeda suhunya dicampur/ disentuhkan satu sama lain, benda yang lebih panas akan memberikan sebagian panasnya kepada yang lebih dingin hingga tercapai suhu akhir. Dengan kata lain Tara kalor mekanik adalah perbandingan antara usaha dengan kalor. tara kalor mekanik mempunyai nilai yang tetap yaitu 4,2 Joule/kalori.
Pada permulaan abad 19 orang percaya bahwa kalor merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Zat ini dinamakan kalorik d, terdapatdalam benda apa pun. Kalorik dapat berpindah ketika benda bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda bersuhu rendah
Namun, konsep kalor sebagai suatu zat tidak didukung oleh hasil eksperimen. Benjamin Thompson (1753-1814) adalah orang pertama yang menolak konsep kalorik. Ia melakukan eksperimen ketika sedang memimpin pembuatan meriam untuk Jerman. la mendapati bahwa panas yang timbul karena gesek antara alat bor dengan meriam sebanding dengan kerja ya dilakukan oleh alat bor. Masalah yang timbul bagaimana menentukan hubung antara kalor dengan energi. Upaya untuk memecahkan masalah ini dirintis oleh James Joule (1818-1889), ia melakukan eksperimen yang menyatakan kekekalan energi yang mana Energi yang diserap sama dengan Energi yang di lepas
Qkeluar = Qmasuk

Menurut joule, jika kawat logam berhambatan R ohm yang dialiri listrik  i ampere selama t detik, kawat tersebut melepaskan energi sebesar;
E= i2 R t
Jika kawat tersebut berada dalam bejana kalori meter berpengaduk yang berisi air, maka energi tersebut aka diterima oleh kalori meter , pengaduk, dan air, sehingga suhu meningkat dari T1 menjadi T2. Energi yang diterima dapat dirumuskan;
Q= W (T2-T1)
Dengan demikia diperoleh persamaan tara kalor mekanik sebesar,
A= W (T2-T1)/( i2 R t )
dengan,
W=( mk ck + ma ca) kalori/ Âșcelcius


sumber; 
 http://blog.ub.ac.id/elsayolanda/tag/tara-kalor-mekanik/
http://siivadlie.blogspot.com/2011/10/tara-kalor-mekanik-dan-listrik.html